KORLANTASPOLRI – Selama dua pekan gelaran operasi keselamatan lalu lintas candi 2023, Satlantas Polres Pekalongan Kota mencatat jumlah pelanggaran lalu lintas meningkat 93 persen. Tingginya pelanggaran didominasi oleh pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm.
“Berawal dari tidak memakai helm ternyata ketahuan mereka belum punya SIM. Lalu ada juga yang SIM-nya sudah mati,” kata Kapolres Pekalongan Kota AKBP Wahyu Rohadi didampingi Kasatlantas AKP Koyim Maturrohman, Rabu (22/2).
Selama 14 hari OKC 2023, Satlantas Polres Pekalongan Kota menindak 2.821 pelanggaran lalu lintas. Rinciannya, tilang ETLE mencapai 2.435 pelanggaran atau 86 persen dan tilang konvensional mencapai 386 pelanggaran atau 14 persen.
Untuk jenis pelanggaran yaitu tidak memakai helm 2.646 atau 93 persen, melanggar rambu/traffic light 40 atau 2,5 persen, knalpot brong 120 atau 4 persen dan pelanggaran lain meliputi tidak pakai spion, odol dan lainnya 15 atau 0,5 persen.
Barang bukti disita antara lain STNK 287 atau 74 persen, SIM C 42 atau 11 persen, SIM A/B/B I/B II 37 atau 9 persen dan sepeda motor 20 atau 6 persen.
Untuk wilayah sering terjadi pelanggaran lalu lintas berada pada jalan arteri antara lain Jl. Alf Arsand Djunaid (exit Tol Setono), sepanjang JI.HOS Cokroaminoto Kuripan, sepanjang Jl. Urip Sumoharjo Medono s.d Bligo Buaran dan jalan lain di kawasan dalam Kota Pekalongan.
“Karena pelanggaran kasat mata seperti tidak memakai helm ataupun menggunakan knalpot tidak standar/ brong namun ketika dilakukan pemeriksaan lanjut ternyata tidak dilengkapi dengan STNK yang sah baik karena masa berlaku STNK sudah habis/ mati maupun STNK tidak ada/ hilang,” tambah Kapolres.
Untuk di wilayah Jl.AIf Arslan Djunaid dikenal exit Tol Setono, selama tahun 2022 sampai Februari telah terjadi tujuh kejadian kecelakaan lalu lintas. Jumlah korban yaitu dua korban meninggal dunia dan lima luka ringan.