Beranda Lalu Lintas Satlantas Polres Blora Larang Siswa Bawa Motor ke Sekolah

Satlantas Polres Blora Larang Siswa Bawa Motor ke Sekolah

oleh korlantas

KORLANTASPOLRI – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Blora melarang pelajar menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah baru-baru ini. Dinas Pendidikan pun kemudian mengapresiasi langkah itu. Bahkan, dinas juga menyarankan agar sekolah membuat program bus sekolah, agar pelajar tidak perlu naik kendaraan umum.

Kasat Lantas Polres Blora AKP Noach Hendrik menjelaskan, surat yang dibuat pada 2 Februari lalu itu, bertujuan meminimalisasi terjadinya pelanggaran lalu lintas oleh para pelajar.

Pihaknya menyayangkan sikap orang tua yang memperbolehkan anaknya mengendarai sepeda motor ke sekolah. Alih-alih menunjukkan rasa sayang, hal ini justru berbahaya bagi anak-anak yang masih di bawah umur itu.

”Perlu ada dukungan dari orang tua serta lingkungan sekitar, guna membantu penertiban aturan ini. Karena sangat disayangkan jika generasi muda menjadi korban sia-sia di jalan raya. Kalau sayang anak, harusnya jangan diberikan kendaraan sebelum usianya 17 tahun,” ujarnya.

Meski demikian, edaran imbauan dari satlantas tersebut, bersifat fleksibel dan kondisional bagi pelajar yang rumahnya jauh dari sekolah. Terutama wilayah pinggiran. Larangan itu berlaku bagi pelajar yang belum mempunyai SIM (surat izin mengemudi). Pihaknya akan menindak tegas para pelanggar lalu lintas, jika ditemukan pelajar yang mengendarai kendaraan bermotor saat berangkat maupun pulang sekolah.

”Imbauan ini kami keluarkan untuk menekan dan meminimalisasi terjadinya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan para pelajar. Terutama bagi mereka yang belum memiliki SIM,” ujar AKP Noach pada Minggu (5/3).

Menanggapi itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Aunur Rofiq melalui Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Titik Umiyati sepakat dengan surat edaran tersebut. Bahkan, dia telah meminta kepolisian untuk ikut membantu agar siswa tak lagi mengendarai motor sendiri.

”Mereka biasanya melanggar lalu lintas. Apalagi anak-anak berpikirnya masih labil. Dikhawatirkan mereka tidak bisa berpikir panjang dan tidak memikirkan keselamatan, sehingga tanpa haluan,” ungkapnya.

Banyak pelajar yang masih mengendarai sepeda motor ditengarai karena minimnya angkutan umum. Apalagi banyak pelajar berasal dari daerah pinggiran. Jauh dari jalan raya yang dilalui transportasi publik itu.

”Saya menyampaikan ke sekolah-sekolah. Tolong membuat inovasi, bagaimana anak-anak sekolah dengan keselamatan yang terjaga. Bisa dengan mengadakan bus sekolah. Seperti di SMPN 1 Sambong sudah seperti itu,” jelasnya.

”Sekolah harus melaksanakan ini (program bus sekolah, Red), karena memang untuk keselamatan anak-anak,” tegasnya.

Related Articles