Beranda Kegiatan BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Libur Nataru, Masyarakat Diimbau Berhati-hati

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Libur Nataru, Masyarakat Diimbau Berhati-hati

oleh korlantas

KORLANTASPOLRI – Untuk wujudkan satu tujuan menjaga kelancaran, keamanan, keselamatan dan kenyamanan arus libur Natal dan Tahun Baru, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati turut terlibat langsung dalam overview patroli pengamatan wilayah melalui pantauan udara helikopter bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan, Jum’at (23/12).

“Menindaklanjuti arahan presiden untuk menjaga kelancaran, keamanan, keselamatan dan kenyamanan mudik Nataru, kami bersama meninjau beberapa titik potensi rawan banjir dan bencana,” ucap Kepala BMKG bersama rombongan di Pos Pantau GT Cikampek Utama.

Kehadiran Kepala BMKG Dwikorita secara langsung selain memberikan pendapat tentang bagaimana kondisi cuaca akhir tahun ini mengingat musim libur Nataru tahun ini tengah diselimuti perubahan cuaca ekstrem juga untuk menjelaskan secara rinci prediksi kondisi cuaca bahwa sejak tgl 21 Desember lalu BMKG mendeteksi adanya seruak udara dingin dari dataran tinggi Tibet saat ini menuju Indonesia bagian barat. Dan hal tersebut terjadi pula di tahun 2020 dimana terjadi banjir Jabodetabek dengan intensitas mencapai 337milimeter karena pada saat itu bersamaan dengan terjadinya lamina moderat.

“Kali ini lamina lemah, namun ada tambahan fenomena pergerakan kumpulan awan dari samudera Hindia sepanjang Equator dari arah barat saat ini sedang memasuki Indonesia bagian barat dan terus bergerak menuju Indonesia bagian timur dan akhirnya ke samudra Pasifik,” terangnya.

“Selain itu masih terjadi angin moonsun yg membawa uap air dan hujan dan juga terjadi labilitas fenomena atmosfir di wilayah sendiri,” jelasnya.

Oleh karena itu, Dwikorita menjelaskan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat bahkan dapat mencapai ekstrem mulai tanggal 23 hingga 1 Januari untuk beberapa wilayah secara silih berganti.

“Perlu diantisipasi potensi banjir, longsor atau bencana hidrometeorologi. Untuk banjir tadi teridentifikasi ada 3 titik lokasi di Km 136, Km 151, dan ruas jalan di jembatan Cipunegara. Untuk itu kami mohon kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk titik tersebut,” imbuhnya.

Terakhir diungkapkan Menteri Perhubungan dan BNPB telah menyiapkan koordinasi untuk rekayasa cuaca yang dilakukan untuk berusaha mengurangi resiko luapan air yang tidak diinginkan.

Sementara Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian menambahkan seluruh stakeholder instansi terkait telah saling berkoordinasi, berkomunikasi, bertukar informasi, bagaimana kita mengantisipasi penanganan Nataru tahun ini yang memang harus kita layani dengan baik.

“Ada beberapa fokus antisipasi pertama bagaimana kita mengatasi masalah kemacetan, melaksanakan traffic management, contraflow dan one way lebih baik dari tahun sebelumnya. Kemudian kita juga mengantisipasi gangguan bencana alam seperti banjir. Jadi kita siapkan mitigasinya baik teknis bagaimana mereduksi genangan,” tutupnya.

Related Articles