Beranda Lalu Lintas Ada Rekayasa Lalin di Simpang Padalarang, Ini Rutenya

Ada Rekayasa Lalin di Simpang Padalarang, Ini Rutenya

oleh korlantas

KORLANTASPOLRI – Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Satlantas Polres Cimahi menerapkan rekayasa lalulintas di Simpang Padalarang, Bandung Barat.

Rekayasa lalulintas tersebut dilaksanakan karena saat ini sedang ada perbaikan ruas Jalan Kota Baru Parahyangan selama 1 hingga 1,5 bulan ke depan. Alhasil kendaraan dari arah Kota Baru Parahyangan menuju Tol Padalarang harus melewati Jalan Raya Padalarang.

Sementara kendaraan dari arah Tol Padalarang menuju Kota Baru Parahyangan tetap bisa melintasi Flyover Padalarang yang dioperasikan hanya satu lajur. Namun terbatas hanya bagi kendaraan sumbu dua, sementara kendaraan sumbu tiga ke atas melewati jalan biasa di bawah Flyover Padalarang.

“Jadi sengaja direkayasa karena ada kebutuhan mendesak, yakni perbaikan jalan di Kota Baru Parahyangan untuk sebulan lebih kedepan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan KBB Lukmanul Hakim saat dihubungi, Jumat (16/9/2022).

Selain itu pihaknya juga menerapkan rekayasa lalulintas berupa pemasangan lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Apill) atau lampu stopan di tiga titik, yakni Simpang Padalarang arah Cimareme, Simpang Padalarang arah Tagog, dan Simpang Panaris arah Cimareme dan Tol Padalarang.

“Kemudian kita pasang juga lampu Apill di tiga titik itu. Tapi penerapan skema rekayasanya itu tergantung dengan situasi di lapangan,” ucap Lukmanul.

Pemasangan lampu Apill di tiga titik itu, kata Lukmanul, selain karena adanya perbaikan Jalan Kota Baru Parahyangan juga demi memperlancar kondisi lalu lintas di Simpang Padalarang.

“Jadi rekayasa lalu lintas dengan lampu Apill itu rekayasa sesuai kebutuhan, yang kita terapkan demi mengurai kemacetan,” kata Lukmanul.

Rekayasa arus lalu lintas menggunakan lampu Apill tersebut masih dalam tahap ujicoba dan akan dievaluasi sebelum diterapkan secara permanen atau tidak.

“Kalau soal diterapkannya kapan, kita akan evaluasi dulu apakah efektif atau tidak. Kalau efektif mengurangi kemacetan tentu akan permanen (diterapkan),” tutur Lukmanul.

Related Articles