Beranda Headlines Dirgakkum: Operasi Keselamatan Cipta Kondisi dari Operasi Ketupat 2024

Dirgakkum: Operasi Keselamatan Cipta Kondisi dari Operasi Ketupat 2024

oleh admin

KORLANTAS POLRI, Jakarta. Pelaksanaan Operasi Keselamatan 2024 yang digelar selama 14 hari sejak 4-17 Maret 2024 telah berakhir. Korlantas Polri berharap pelaksanaan Operasi Keselamatan dapat menjadi cerminan baik menuju Operasi Ketupat nanti.

“Ini merupakan akhir dari operasi keselamatan di tingkat daerah, dengan operasi keselamatan yang merupakan cipta kondisi dari operasi ketupat itu dapat berlangsung dengan baik,” kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso dalam apel pagi di Lapangan Gedung NTMC Korlantas Polri, Senin (18/3/2024).

Selain itu, Brigjen Slamet menekankan bahwa pelaksanaan Operasi keselamatan 2024 diharapkan dapat menekan angka kecelakaan serta meningkatkan kedisiplinan berkendara pada masyarakat.

“Dengan harapan kecelakaan menurun tingkat fatalitas korban menurun pelanggaran atau penindakan pelanggaran itu cukup meningkat sehingga korban laka bisa turun dan ketertiban masyarakat nanti pada saat operasi ketupat mudik balik lebaran terwujud dengan baik,” ujarnya.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso memimpin apel di Lapangan Gedung Korlantas Polri, Senin (18/3).

Turut di hadiri, Kasubdit Wal dan PJR Korlantas Polri Kombes Pol Faizal, Kabagrenmin Korlantas Polri Kombes Pol. Jumiran, Kasubdit Dakgar Korlantas Polri Komes Pol. Matrius, Kasubdit BPKB Korlantas Polri Komes Pol. Sumardji, Kasubdit Audit dan Inspeksi Kombes Pol. Aries Syahbudin.

Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan bahwa pelanggar lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024 cukup variatif diantaranya, tidak menggunakan helm hingga sabuk pengaman.

“Pelanggaran yang mendominasi pada Operasi Keselamatan 2024 pada kendaraan roda dua, yaitu yang tidak menggunakan helm sesuai dengan SNI sebanyak 22.281 pelanggar, dan kendaraan roda empat, yaitu tidak menggunakan safety belt sebanyak 7.077 pelanggar,” ujar Brigjen Trunoyudo dalam konferensi pers.

Karopenmas menyebut, 60.047 pelanggar itu didapat dari dua model tilang. Dari tilang non elektronik, Korlantas berhasil menindak 53.656 pelanggar. Untuk tilang elektronik (ETLE), terdapat 13.373 pelanggar.

 

Related Articles