Beranda News Tak Terpancing Saat Diancam Pelanggar Lalin, Briptu Clara Tuai Pujian

Tak Terpancing Saat Diancam Pelanggar Lalin, Briptu Clara Tuai Pujian

oleh korlantas

KORLANTAS POLRI – Briptu Clara Ensantika polisi Polres Lubuklinggau Sumsel layak mendapat pujian saat menjalankan tugas menertibkan pelanggar lalulintas.

Anggota Satlantas ini layak mendapat pujian dan apresiasi karena tak terpancing emosi saat seorang pelanggar lalulintas bernama Alex memarahinya di jalan Yos Sudarso Kota Lubuklinggau, Rabu (24/3/2021) kemarin.

Aksi Alex memarahi polisi ini sempat viral di media sosial, akibat ulahnya warga RT 07 Kelurahan Mesat Jaya Kecamatan Lubuklinggau Timur II ini harus diamankan di Polres Lubuklinggau.

Bahkan saat itu, Polwan berusia 24 tahun ini mendapat sasaran makian Alex pertama kali sebelum memaki anggota lainnya, bahkan, Alex sempat mengayunkan tangan seperti hendak memukulnya.

Clara bisa saja melawan, namun, ia memilih tak melawan sama sekali dan memilih hanya diam saja sembari meminta Alex untuk tetap tenang dan selalu mengedepankan etika berkendara.

“Kemarin awalnya marah dengan saya tapi tidak terekam, yang terekam hanya dengan Brigadir Ilyas, saya tidak marah karena bagian dari profesi kami sebagai anggota Polri,” kata Clara pada wartawan, Kamis (25/3/2021).

Clara menuturkan, kejadian bermula saat Alex pulang dari berjualan ikan di Pasar Inpres mengendarai motor Honda Beat merah tanpa menggunakan helm dan tidak memakai masker.

“Saat itu Alex melintas di Jalan Yos Sudarso dengan posisi melawan arah kemudian Briptu Arif Rahmad Hidayat menyetopnya, saat tugas kami berempat, saya, Briptu Arif dan Bripka Anton dan Arif ,” ungkapnya.

Karena tak terima diingatkan Alex langsung turun dari motor dan memaki-maki polisi sembari meninggalkan motornya berjalan memanggil istrinya.

Saat kembali hendak naik ojek meninggalkan motornya Alex kembali marah-marah sembari mendekati Clara.

“Saya dekati saya katakan pak kalau berkendara itu ada etika di jalan raya, terus dia (Alex) tak terima langsung mengambil ancang-ancang mau memukul saya,” ujarnya.

Briptu Ilyas dan Bripka Anton yang melihat Alex hendak memukul Clara langsung memisah dan meminta Alex untuk tenang sebelum akhirnya pulang naik ojek.

Menurut Clara, ia tak terpancing emosi saat dimarahi oleh Alex karena sudah bagian dari resiko dan sudah bagian dari tugas Satlantas bekerja dilapangan berhadapan dengan masyarakat.

“Memang kita tidak harus melawan karena memang sudah bagian dari resiko saat bertugas di jalan, ya sudah kami terima kalau kami harus diperlakukan demikian,” ungkapnya.

Ia mengaku, sejak menjadi anggota polri tahun 2016 silam baru kali ini mendapat perlakuan kasar, dimaki dan diancam pengendara, namun, ia mengaku tidak trauma sama sekali karena bagian dari resiko jadi polisi.

“Trauma tidak, tapi jadi pelajaran bagaimana kami menghadapi masyarakat kedepannya, apalagi masyarakat (Lubuklinggau) pro (mendukung) kami polri,” ujarnya.

Kasatlantas Polres Lubuklinggau, AKP Budi Harto meminta masyarakat Kota Lubuklinggau untuk tidak mudah terpancing emosi saat ditertibkan oleh anggota Satlantas Polres Lubuklinggau.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Lubuklinggau untuk tidak mudah emosi apabila ditegur atau diingatkan, karena tidak semua pelanggar langsung diberikan tindakan,” ungkapnya.

Ia menerangkan, dalam penindakan dilapangan oleh anggota Satlantas ada upaya preventif berupa himbauan, teguran dan baru tindakan tegas kepada pelanggar yang tetap membandel.

“Kemudian para pengendara apabila tidak mau ditegur petugas taat aturan dengan selalu membawa surat-surat kendaraan dan memakai helm,” ujarnya.

Related Articles