Beranda News Kamera ETLE Polda Metro Berhasil Identifikasi Pelaku Tabrak Lari, Begini Cara Kerjanya

Kamera ETLE Polda Metro Berhasil Identifikasi Pelaku Tabrak Lari, Begini Cara Kerjanya

oleh korlantas

KORLANTAS POLRI – Petugas Kepolisian sempat kesulitan mengidentifikasi pelaku tabrak lari terhadap seorang bocah di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bahkan polisi membentuk tim khusus dalam mengusut kasus ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kasus ini serupa dengan kasus tabrak lari pesepeda di Bundaran HI, Jakpus, beberapa waktu lalu. Namun tingkat kesulitannya lebih tinggi.

“Kita ketahui bersama minggu yang lalu juga diungkap Lantas Polda Metro Jaya, tabrak lari sepeda di Bundaran HI. Dengan teknis penyidikan berhasil mengungkap dengan bantuan teknologi e-TLE. Nah ini juga sama, tetapi tingkat kesulitannya lebih tinggi daripada kasus yang terjadi tabrak lari sepeda,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya di Jakarta, Kamis (25/3/2021).

Kabid Humas Polda Metro Jaya berujar, kecelakaan tabrak lari tersebut terjadi pada Minggu (21/3), pukul 06.17 WIB. Lokasi kecelakaan di Jalan Cengkir Raya, tepatnya di belakang kantor Kelurahan Kelapa Gading, Jakut.

“Kronologisnya adalah ada sebuah kendaraan jenis sedan warna hitam yang pada saat itu belum diketahui nomor polisinya. Melaju dari Timur ke Barat di Jalan Cengkir Raya di wilayah Kelapa Gading, Jakut,” ucapnya.

Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Satlantas Polres Metro Jakut. Selanjutnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo turun tangan membantu penanganan kasus ini dan membuat tim khusus.

“Karena tingkat kesulitannya agak sulit, dibentuk tim, bersama-sama mem-backup Lantas Polres Jakut. Kenapa saya katakan sulit? Karena saksi yang di TKP belum bisa menggambarkan nomor polisi dan jenis kendaraannya,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, para saksi yang dimintai keterangannya samar-samar melihat pelat nomor mobil si penabrak. Oleh sebab itu, tim kepolisian pun dibagi tugas.

Pertama, ada tim khusus yang melakukan pengamatan melalui CCTV yang dilintasi mobil. Total ada 10 CCTV yang menjadi objek pemeriksaan polisi.

“Sepuluh CCTV arah mulai dari TKP ya, arah Timur ke Barat Jalan Cengkir Raya. Ditemukanlah jenis kendaraan Mercy. Tetapi pada saat itu masih samar nopolnya,” tambahnya.

Tim kedua mencari tahu nomor polisi mobil Mercy berwarna hitam tersebut. Polisi saat itu menganalisis 157 perkiraan nopol dengan jenis Mercy warna hitam.

Untungnya, polisi menemukan dua bukti petunjuk di TKP, yakni cover spion dan grill bumper depan mobil. Kedua barang bukti tersebut terlepas dari badan mobil saat berbenturan dengan korban.

“Kenapa menguntungkan, karena ini punya nomor serinya di dalamnya sehingga memudahkan penyelidikan untuk mengecilkan dari 157 kendaraan sampai 15 kendaraan dari nopol yang ada,” terangnya.

Polisi lantas menyusuri satu per satu alamat dari 15 kendaraan tersebut. Hingga akhirnya terungkap bahwa mobil Mercy tersebut berpelat nomor B-2388-RFQ.

Alamat pemilik mobil Mercy berpelat nomor polisi B-2388-RFQ itu pun didatangi polisi pada Selasa (23/3) malam. Benar saja, mobil tersebut tak memiliki spion dan grill bumper depan, serta mengalami keretakan di bagian kaca depannya.

Setelah mengetahui jenis, pelat nomor, hingga alamat pemilik mobil, polisi pun akhirnya mengantongi identitas tersangka. Tersangka merupakan MRK (21), seorang mahasiswa yang saat itu memakai mobil milik orang tuanya.

“Teknis yang ketiga dengan gunakan e-TLE untuk bisa mengetahui siapa pengemudi yang mengemudikan kendaraan tersebut. Tiga teknis ini yang kita lakukan sehingga bisa terungkap 1 orang tersangka,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Selanjutnya, MRK yang ditemani kedua orang tuanya pun menyerahkan diri ke Polres Metro Jakut pada Rabu (24/3) pukul 11.30 WIB. Polisi langsung menahan MRK dan memeriksanya.

Adapun korban dalam kejadian ini berjumlah tiga orang. Seorang pria, TS (41), istrinya yang berinisial EL (42), dan anaknya, J (9).

TS dan EL mengalami luka ringan, sementara J mengalami luka berat dan pendarahan di bagian otaknya. Saat kejadian, korban sekeluarga sedang menikmati jalan-jalan pagi.

Related Articles