Beranda Nasional Arahan Panglima TNI dan Kapolri Kepada Pasukan Satgas Penanganan Covid-19 di Bangkalan

Arahan Panglima TNI dan Kapolri Kepada Pasukan Satgas Penanganan Covid-19 di Bangkalan

oleh korlantas

KORLANTAS POLRI – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito melaksanakan kunjungan kerja untuk meninjau serbuan vaksinasi Covid-19 dan memimpin apel gelar pasukan Satgas Covid-19 di Bangkalan, Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021).

Kegiatan diawali dengan Rapat terkait penanganan Covid-19 dan penjelasan terkait dinamika Covid-19 di Pendopo Agung Kabupaten Bangkalan, yang disampaikan oleh Bupati Bangkalan R.Abdul Latif Amin Imron.

Panglima TNI mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan upaya yang selama ini telah dilakukan oleh segenap elemen Kabupaten Bangkalan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dalam rapat ini, Panglima TNI menekankan beberapa hal menyikapi meningkatnya kasus Covid-19 di wilayah Jawa Timur, di antaranya sosialisasi dan penegakan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Meningkatnya lonjakan kasus Covid-19, salah satu penyebabnya karena protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan baik, terutama dalam menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Sudah sepatutnya, disiplin menerapkan protokol kesehatan harus menjadi bagian dari kebutuhan hidup kita, tanpa perlu diawasi dan diingatkan,” ujar Hadi, Sabtu (12/6/2021).

Dia pun menekankan agar testing, tracing, dan treatment (3T) digalakkan guna menjaring dan menemukan kasus baru, termasuk yang berasal dari luar daerah sebagai upaya mencegah penyebaran yang lebih luas.

Kemudian, strategi pengendalian kasus dengan mengoptimalkan fungsi PPKM Mikro. Hadi berharap, setiap petugas yang ada di lapangan harus mengetahui tugasnya secara detail dengan memberi pemahaman yang baik sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal, baik untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, tracing, pengawasan isolasi mandiri, pemantauan, dan distribusi logistik.

“Laksanakan terus pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (Bed Occupancy Rate) ICU, dan BOR isolasi serta Laporkan data secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang obyektif pula,” tegas dia.

Jika data nyata di lapangan diketahui dengan detail, maka dapat segera mengambil kesimpulan yang tepat sehingga keputusan yang diambil juga akan tepat sasaran. Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali.

Di samping itu, treatment juga harus berjalan dengan baik, yaitu ketersediaan tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, alat kesehatan yang dibutuhkan, obat-obatan, serta tempat dan pelaksanaan isolasi mandiri dan tentunya hal tersebut harus selalu dievaluasi guna mengambil langkah perbaikan yang dibutuhkan.

Manfaatkan serbuan vaksinasi nasional secara optimal di Kabupaten Bangkalan, karena dari data terakhir 52.655 dosis masih jauh dari jumlah penduduk Bangkalan sejumlah 1,06 juta jiwa.

“Laksanakan pendekatan yang baik, gunakan kearifan lokal, serta kerja sama lintas instansi dalam pelaksanaan vaksinasi ini. TNI-Polri siap untuk melaksanakan serbuan vaksin untuk mendukung program vaksinasi nasional,” tuturnya.

“Isolasi mandiri harus dilakukan pengawasan yang ketat supaya tidak menjadi faktor pemicu meningkatnya penyebaran, laksanakan briefing terhadap anggota yang melaksanan tugas supaya memahami tugas pokok dalam penanganan covid-19,” perintah Panglima TNI.

Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga mengatakan, penanganan Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, sudah mulai terkoordinir dan terorganisir, serta sinergitas dalam penanganan covid 19 harus tetap dijaga.

“Menurut analisa Presiden Jokowi, kita lemah di testing dan tracing, dan kuat di treatment. Hal tersebut dapat menjadi evaluasi dalam penanganan covid-19 kedepan,” kata Kapolri.

“Pelaksanaan optimalisasi PPKM Mikro terutama di daerah dengan angka sebaran covid-19 yang tinggi. Tes PCR supaya dioptimalkan pelaksanaannya, agar proses tes PCR hasilnya tidak lebih dari 1 hari,” tegasnya Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Lebih lanjut Kapolri menegaskan, dalam penanganan manajemen covid-19 harus bagus mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, sampai pada tahap pengawasan.

“Penanganan lonjakan penyebaran covid-19 di Bangkalan, bisa menjadi rule mode dan diadopsi oleh wilayah lain apabila mengalami hal serupa, mulai dari pembagian rayonisasi, pengorganisasian hingga penanganan lainnya,” pungkas Kapolri.

Related Articles