Beranda News Antisipasi Kepadatan, Satlantas Polres Boyolali Siapkan Rekayasa Lain di Rest Area dan Logerit

Antisipasi Kepadatan, Satlantas Polres Boyolali Siapkan Rekayasa Lain di Rest Area dan Logerit

oleh korlantas

KORLANTASPOLRI – Volume kendaraan yang melintas baik di jalur arteri maupun tol di wilayah Kabupaten Boyolali diprediksi naik 30-40 persen pada momentum Nataru nanti. Sebanyak 526 personel lintas sektor diterjunkan untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Selain itu melakukan rekayasa lalin di rest area jalan tol Solo-Semarang.

Kasatlantas Polres Boyolali AKP M. Herdi Pratama mengatakan, Nataru tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Lantaran tidak ada pembatasan kegiatan masyarakat. Sehingga diprediksi akan terjadi penambahan volume kendaraan yang melewati Boyolali. Peningkatan volume diprediksi terjadi pada Jumat (23/12) malam sampai Sabtu (24/12) sore.

Sedangkan pada Minggu (25/12) diprediksi mulai tenang karena masuk hari ibadah.

”Perkiraannya akan terjadi peningkatan arus lalu lintas sekira 30-40 persen. Namun, sudah diteliti pihak PT Jasa Marga (Tol Solo -Semarang) dan Korlantas Polri, bahwasannya jalan kita ini cukup untuk menampung masyarakat yang berpergian dan mudik,” jelasnya, Kamis (22/12).

Selain itu, ada opsi-opsi untuk rekayasa lalu lintas. Seperti penerapan contra flow untuk jalan Solo-Semarang. Namun, contra flow baru bisa dilakukan jika volume kendaraan mencapai lima ribu per jam. Sedangkan one way atau rekayasa jalur yang semula dua arah menjadi satu arah. One way baru bisa diterapkan jika volume kendaraan mencapai 6.900 per jam. Penerapan tersebut harus berkoordinasi dengan Dirlantas Polda Jateng.

”Kalau situasi di Boyolali, belum perlu. Tapi kita lihat lagi, ya namanya ini kan dinamis ya. Kita perkirakan tidak perlu tapi kita persiapkan juga untuk memberlakukan contra flow,” katanya.

Rekayasa lalu lintas akan diterapkan di rest area KM 487 A dan B. Jika terjadi penumpukan kendaraan di rest area dan parkir penuh, maka pintu masuk akan ditutup. Pihaknya akan mengimbau agar pengemudi bisa beristirahat di rest area berikutnya. Atau keluar ke exit tol Colomadu untuk beristirahat. Dia mengingatkan pengemudi selalu mengecek bahan bakar minyak (BBM) dan e-toll.

Hal tersebut untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan. Sehingga tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

Kemudian di jalan arteri, penumpukan kendaraan diprediksi terjadi di simpang tiga Logerit, Mojosongo. Jalan tersebut menjadi alternatif menuju Klaten dan Jogjakarta. Serta menjadi salah satu jalan dengan arus kendaraan padat.

”Ada beberapa titik yang menjadi kerawanan laka. Pengendara harus siap sedia, jangan sampai kelelahan. Terutama di jalan Semarang-Boyolali. Di situ sudah saya teliti beberapa kali berkasnya, sering terjadi kecelakaan dan masyarakat jangan sampai menjadi korban. Lalu di jalan tol mulai KM 480 – KM 490, di situ sering terjadi laka juga,” terangnya.

Sementara itu, Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin mengatakan, operasi pengamanan natal dan tahun baru ini melibatkan lintas sektor. Total ada 526 personil. Terdiri dari 311 anggota Polres, dan sisanya dari Kodim 0724, Dishub, BPBD, Satpol PP dan organisasi masyarakat.

“Kami juga mendirikan empat pospam, dua posyan dan satu pos terpadu. Sedangkan konsentrasi pengamanan di rumah-rumah ibadah yang akan melaksanakan peribadatan Natal. Selain itu kami juga akan mengamankan kegiatan masyarakat yang lain, baik itu di tempat wisata maupun yang perjalanan,” kata Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin usai apel Operasi Lilin Candi 2022 di Mapolres Boyolali, Kamis (22/12).

Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan persiapan pengamanan nataru disiapkan untuk memberikan rasa aman pada masyarakat. Terutama untuk pengamanan peribadatan natal agar bisa berjalan secara tertib dan baik. Dia mengajak stake holder terkait untuk meningkatkan sinergisitas dan pengamanan bersama.

“Kita siapkan, kita jaga berikan rasa aman dan nyaman. Agar ibadah dilaksanakan secara tertib dan baik. Tahun baru sesuaikan dengan agenda yang ada.Sampai 29 Desember nanti kan sudah ada kegiatan masyarakat dalam hari jadi DPRD, jadi malam pergantian tahun baru tidak ada pesta rakyat. Selain itu, kalaupun masyarakat mau menggelar perayaan tetap diminta sesuai dengan kapasitas lokasinya,” katanya.

Related Articles