KORLANTAS POLRI – Selama dilaksanakannya Operasi Ketupat Singgalang 2021 mulai 16 April hingga 17 Mei 2021,, sebanyak 1.770 kendaraan pemudik yang dipaksa putar balik oleh personel Polda Sumbar di 10 titik pos penyekatan perbatasan dengan provinsi tetangga.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu mengatakan, kendaraan yang dipaksa putar balik oleh petugas yang berada di 10 pos penyekatan perbatasan Sumbar ini, sebagai tindakan antisipasi mudik lebaran 1442 Hijriah.
“Dari jumlah kendaraan itu, kita mendapati 8.657 pemudik yang datang dari berbagai daerah yang akan masuk Sumbar. Hal lain, juga terdapat beberapa pemudik yang akan keluar Sumbar,” kata Kombes Pol Satake Bayu, Minggu (30/5).
Dijelaskan Kombes Pol Satake Bayu, mereka yang dipaksa untuk putar balik itu tidak memenuhi syarat untuk masuk Sumbar, yaitu kendaraan logistik, dalam keadaan darurat, dalam perjalanan dinas dan menunjukan hasil tes swab antigen negatif.
“Selama Operasi Ketupat yang digelar, kendaraan yang paling banyak melintasi pos penyekatan adalah kendaraan roda empat atau mobil pribadi sebanyak 960 kendaraan. Kemudian, kendaran roda dua 549, kendaraan travel 83 kendaraan, bus 33 kendaraan dan kendaraan lainnya 145 kendaraan,” jelasnya.
Kombes Pol Satake Bayu menuturkan, selain kendaraan yang dipaksa putar balik, juga terdapat beberapa kendaraan yang diperbolehkan melewati pos penyekatan sebanyak 118 kendaraan.
“Kendaraan keperluan dinas 195 kendaraan, pemudik sakit delapan kendaraan, pemudik hamil tiga kendaraan, dan pemudik yang keluarganya meninggal 12 kendaraan,” tuturnya.
Selain itu, ditegaskan Kombes Pol Satake Bayu, meski operasi Ketupat Singgalang 2021 telah berakhir, namun 10 pos penyekatan yang ada di beberapa wilayah keberadaannya diperpanjang hingga 31 Mei 2021 mendatang.
“Tujuannya untuk pemeriksaan arus balik, pengecekan tes Rapid antigen dan pendisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan,” pungkas Kombes Pol Satake Bayu.