Beranda Lalu Lintas Urai Kepadatan di Kawasan DIY, Petugas Arahkan Pengendara ke Jalur Alternatif

Urai Kepadatan di Kawasan DIY, Petugas Arahkan Pengendara ke Jalur Alternatif

oleh korlantas

KORLANTASPOLRI – Diprediksi 5 juta wisatawan dengan 1,5 juta kendaraan bakal menuju DIY saat libur Nataru. Sejumlah jalur alternatif pun telah disiapkan sebagai skenario mengurai kepadatan arus kendaraan selama libur Nataru ini.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menuturkan Gubernur DIY telah menginstruksikan agar tidak semua kendaraan yang masuk ke DIY diarahkan ke Kota Yogyakarta. Sehingga bisa dialihkan melalui jalur alternatif ke destinasi yang berada di DIY selain Kota Yogyakarta.

“Jalur alternatif ini kami siapkan guna mencegah penumpukan kendaraan di lalu lintas jantung kota. Ini adalah bagian kebijakan untuk bicara tidak ruwet di dalam kota,” katanya.

Dwipanti mengatakan Gubernur menginginkan agar lalu lintas dari timur dan barat tidak semua harus masuk kota. Di mana kendaraan yang masuk bisa dilewatkan ke arah selatan atau utara, tidak harus melalui jalur utama.

Nataru kali ini, lanjut dia, jumlah kendaraan diperkirakan akan mengalami lonjakan karena bebarengan dengan musim liburan sekolah. Di samping memang ada pelonggaran aturan setelah pengetatan karena pandemi Covid19.

“Ada 4 jalur utama di DIY yang sering kali dipakai oleh wisatawan,” tambahnya.

Jalur utama itu diantaranya adalah Prambanan-Yogyakarta, Tempel-Sleman, Wonosari-Yogyakarta dan Wates-Yogyakarta. Oleh karenanya di jalur ini biasanya sudah terjadi kepadatan arus kendaraan meskipun bukan liburan.

Alternatif ke Sleman yaitu ruas Prambanan-Piyungan untuk menuju Bantul meliputi ruas Sampakan-Singosaren-Barongan-Palbapang atau ke Gunungkidul

ruas Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan: ruas Klangon-Godean-Tempel, ruas Mlati-Balangan-Dekso, ruas Denggung-Korokulon Jogonalan. Dan ruas Klangon-Sedayu-Minggir-Tempel..ruas Brosot-Srandakan-Bantul, ruas Sedayu-Pandak: ruas Imogiri-Mangunan-Dlingo dan ruas Imogiri- Siluk-Panggang.

Untuk menuju Gunungkidul, jalur alternatifnya ruas Dlingo-Dodogan-Playen: Karangmojo-Semin-Blimbing: ruas Sambipitu-Nglipar-Semin-Bulu-Candirejo, dan ruas JJLS Panggang-Rongkop.

Terakhir pengendara yang hendak menuju Kulon Progo bisa melewati jalur alternatif antara lain ruas Tegalsari-Siluwok, ruas Sentolo Dekso-Klangon, ruas Temon-Toyan-Brosot: dan ruas JJLS-Jalan Nasional-Congot-Brosot Jembatan Timbang Kulwaru.

Lebih jauh, Made meminta pengendara mencermati daerah rawan kemacetan lalu lintas. Seperti ruas Yogyakarta-Wates, ruas Jalan Ahmad Yani, ruas Jalan Padjajaran, ruas Yogyakarta Prambanan, simpang ruas Yogyakarta-Tempel, simpang ruas Siliwangi.dan ruas Yogyakarta-Wonosari.

Dia mengatakan pengendara juga harus mewaspadai ancaman bencana tanah longsor. Seperti di ruas Jalan Jogja-Wonosari yang beberapa waktu lalu terjadi longsor meskipun saat ini sudah selesai diperbaiki.

“Jalur yang rawan longsor itu di pegunungan seribu Gunungkidul dan juga bukit Menoreh Kulonprogo,” pungkasnya.

Related Articles