KORLANTASPOLRI – Satlantas Polres Gresik mencatat 20 kejadian kecelakaan terjadi di wilayah hukumnya. Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk menekan angka kecelakaan dan jatuhnya korban yang dinilai cukup tinggi.
Kasatlantas Polres Gresik AKP Engkos Sarkosi menjelaskan, faktor kelalaian berkendara masih mendominasi. Bahkan, tidak jarang para korban yang terlibat kecelakaan tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM).
ââSehingga tidak memiliki keterampilan mengemudi yang mumpuni. Bahkan, belum tentu lulus saat mengikuti ujian SIM,ââ jelasnya.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Untuk mendapatkan SIM, para pemohon perlu melewati serangkaian tahapan. Mulai ujian praktik berkendara hingga ujian teori tentang lalu lintas.
ââBanyak juga pemohon yang gagal sehingga kami membuka coaching clinic SIM untuk meningkatkan kemampuan berkendara,ââ tambahnya.
Hal tersebut juga bertujuan membantu para pemohon SIM yang selama ini gagal saat ujian praktik. Layanan tersebut bisa didapat masyarakat secara gratis dengan mengunjungi Satpas Satlantas Polres Gresik di Jalan Randuagung, Kecamatan Kebomas.
ââGratis, tanpa dipungut biaya, bahkan akan dilatih langsung oleh anggota Satlantas Polres Gresik,ââ ujarnya.
Layanan tersebut bisa diakses seluruh masyarakat Gresik. Terutama warga yang mempunyai kriteria memiliki SIM. Salah satunya, berusia minimal 17 tahun.
ââSehingga saat ujian SIM sesungguhnya, para pemohon sudah siap berkat latihan yang telah dilakukan,ââ harap mantan Kapolsek Sokobanah, Sampang, itu.
Hal tersebut tentu membuat para pemohon antusias. Salah satunya, Syaiful, warga asal Kecamatan Kota. Pemuda 21 tahun itu mengaku sudah sepuluh kali gagal mengikuti ujian praktik SIM.
ââPaling susah saat melewati jalur zig-zag. Semoga bisa lulus setelah mengikuti coaching clinic dari Satlantas Polres Gresik,ââ pungkasnya.