Beranda Nasional Kisah Cleaning Service Hafiz Alquran yang Ditawari Jadi Polisi

Kisah Cleaning Service Hafiz Alquran yang Ditawari Jadi Polisi

oleh korlantas

KORLANTAS POLRI – Seorang hafiz Alquran melamar jadi cleaning service di Polda Jawa Timur, kisahnya menjadi viral di media sosial dan dikabarkan telah diangkat jadi anggota polisi.

Hafiz Alquran yang melamar jadi cleaning service ini bernama Febri Andi Hediana, usianya 20 tahun asal Kota Surabaya.

Febri datang ke Polda Jawa Timur untuk melamar menjadi cleaning service. Sebagai anak laki-laki satu-satunya, dia kini menjadi tulang punggung keluarga. Terlebih setelah ayahnya meninggal.

Oleh karena itu, keinginan Febri untuk dapat bekerja membantu meringankan beban ibunya sangat tinggi.

Harapan Febri pun tak muluk-muluk, dia melamar pekerjaan di Polda Jatim sebagai cleaning service. Untuk jadi anggota polisi, Febri merasa mustahil.

Febri mendatangi Polda Jatim pada 22 Januari 2022 lalu, tujuannya untuk melamar pekerjaan sebagai cleaning service di Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas).

Sebelum diterima bekerja, pemuda lulusan pesantren ini bertemu dengan Dirbinmas Polda Jatim Kombes Asep Irpan Rosadi.

Febri kemudian ditanya oleh Kombes Asep mengenai keahliannya selain sebagai menjadi cleaning service. Dia pun menjawab kalau dirinya lulusan pondok pesantren dan bisa membaca serta hafal Al-qur’an.

Mendengar jawaban itu, Kombes Asep tak berpikir panjang dan langsung menerima Febri sebagai cleaning service di kantornya bekerja.

Rupanya, percakapan mereka berdua ada yang merekam dan viral di media sosial. Akhirnya, video itu mendapatkan berbagai komentar positif dari warganet.

Sementara itu, Kombes Asep menjelaskan bahwa Febri diterima sebagai cleaning service, tidak langsung diterima sebagai anggota polisi.

“Sebenarnya tidak langsung diterima sebagai anggota polisi, tetapi selaku staf yang bantu kebersihan di sini,” kata Kombes Asep.

Namun demikian, Asep tak menampik dirinya memberikan tawaran yang lebih tinggi untuk Hafiz Alquran yang melamar jadi cleaning service tersebut.

“Begitu mendengar dia sebagai hafiz, saya minta jangan jadi cleaning service, bisa lebih tinggi,” imbuhnya.

Asep meminta Febri mengajar mengaji di tempat kerjanya. Bahkan, jika nantinya Febri tertarik untuk menjadi anggota kepolisian, dia akan dilatih.

“Saya minta setelah bersih-bersih bisa setor bacaan ayat suci. Kalau ada acara binmas di lapangan, keagamaan saya ajak. Tahun depan, ada pembukaan rekrutmen polri bisa ikut,” jelasnya.

Proses rekrutmen tersebut tentunya tidak secara instan. Febri akan mendaftar melalui karir rekrutmen proaktif.

Febri pun mengiyakannya, tetapi tak ada keinginan secara pasti karena tujuannya adalah membantu mencari nafkah orang tuanya. Selain itu, dia mengaku belum tentu bisa melewati tes untuk menjadi polisi.

“Makanya saya jawab insyaallah. Saya tidak tahu kalau ada yang memvideokan.” ucapnya.

Selain itu, Febri juga menjelaskan kalau niatnya melamar hanya ingin bekerja sebagai cleaning service dan tidak ada keinginan yang lain.

“Saya senang, saya cuma di sini pengin jadi cleaning service, enggak ada niatan lain,” tandas Febri.

Related Articles