Beranda Nasional Satlantas Polres Lotim, Bakti Sosial Bagikan Air Bersih di Pijot

Satlantas Polres Lotim, Bakti Sosial Bagikan Air Bersih di Pijot

oleh korlantas

KORLANTAS POLRI – Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lombok Timur, Minggu (20/6) melakukan kegiatan bakti sosial membagikan air bersih sebanyak 8000 liter kepada warga Dusun Padak Selatan, Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.

Selain kegiatan baksos, Satlantas juga memberikan pemahaman tentang aturan berlalu lintas serta imbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kasat Lantas Polres Lombok Timur, Iptu Rita Yuliana mengaku empati melihat kondisi warga sekitar yang alami kekurangan dan kesulitan air bersih, sejak tahun 2018 lalu.

“Apa yang kami lakukan ini belum seberapa, namun berharap memiliki manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih,” ungkapnya.

Menurut Rita putri kelahiran Pringgabaya Lotim ini, menambahkan,kegiatan bhakti sosial ini selain membagikan air bersih, pihaknya juga membagikan puluhan ember kepada warga sebagai wadah untuk mengambil air.

“Giat bhakti sosial ini juga, salah satu inovasi Satlantas Lotim,” katanya,seraya mengatakan kedepan insya Allah, pihaknya akan membangun saluran air untuk warga di lokasi yang memang benar-benar selalu mengalami kekeringan setiap tahun,

Warga Padak Selatan, Desa Pijot, Kecamatan Keruak, Mendapat Bantuan Ember dari Satlantas Polres Lotim.

Sementara itu, salah satu warga setempat Raehan mengatakan, dirinya merasa sangat senang dan bahagia dengan bantuan air bersih dari Satlantas Polres Lotim karena selama ini, warga harus mengeluarkan uang lebih setiap minggunya untuk membeli air bersih.

“Dalam memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, kami selalu beli air tangki seharga 60 ribu, itupun bertahan hanya 1 minggu, sehingga setiap ada bantuan air seperti ini, kami merasa sangat senang dan bahagia,“ tuturnya.

Rusni berharap kepada pemerintah untuk kembali mengalirkan air PDAM ke Dusun Padak Selatan karena sejak tahun 2018, saluran pipa PDAM sudah diputus sehingga sejak saat itu warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih.

“Dulu kami menggunakan air PDAM tapi saya tidak tahu masalahnya apa sehingga sejak tahun 2018 tidak ada lagi. Selama ini kami biasa menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari tapi kalau sudah musim kering, kami selalu kesulitan air sehingga kalau ada bantuan kita sering rebutan dengan warga,“ ujarnya.

Related Articles