KORLANTAS POLRI, Grobogan – Satlantas Polres Grobogan mulai mensosialisasikan pembatasan jam operasional kendaraan sumbu tiga dan bermuatan berat pada pukul 06.00–08.00 WIB. Langkah ini diambil untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang meningkat dalam delapan bulan terakhir, terutama saat jam berangkat sekolah dan kerja.
Kasat Lantas Polres Grobogan AKP Bimo Seno menyebut, dari Januari hingga Agustus 2025 tercatat 633 kasus kecelakaan, naik dari 600 kasus pada periode yang sama tahun 2024.
“Dari data yang ada, kecelakaan paling sering terjadi pada jam sibuk, antara pukul enam hingga delapan pagi. Korbannya kebanyakan pelajar dan pekerja berusia 16 sampai 25 tahun,” jelasnya.
Untuk menekan angka tersebut, Satlantas bersama Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, BPBD, Organda, perusahaan angkutan, dan perwakilan masyarakat menggelar focus group discussion (FGD). Hasilnya, direkomendasikan pembatasan jam operasional kendaraan berat pada pukul 06.00–08.00 WIB di seluruh wilayah Grobogan.
Menurut AKP Bimo, aturan ini bukan larangan total, melainkan pengaturan waktu agar tidak berbenturan dengan jam padat.
“Sosialisasi kami lakukan selama satu bulan ke depan. Kami ingin masyarakat dan pelaku usaha angkutan memahami bahwa tujuan utamanya adalah keselamatan bersama,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, kendaraan berat akan diarahkan berhenti sementara di sejumlah titik yang telah disiapkan, antara lain:
- SPBU Ngemplak
- Parkir truk Sukoharjo Krangganharjo
- Rest area Bugel
- SPBU Godong
- SPBU Pulorejo
- Rest area Tawangharjo
- SPBU Mayahan
- Jalan lingkar utara
- SPBU Ngabenrejo
Lihat juga: Satlantas Purwakarta Matangkan Strategi Pengamanan Operasi Lilin 2025
Kasat Lantas menegaskan, hasil evaluasi masa sosialisasi akan menentukan penerapan kebijakan secara penuh.
“Kalau masyarakat mendukung dan hasilnya positif, pembatasan jam operasional akan disepakati bersama dan diberlakukan resmi,” tambahnya.
Warga juga menyambut baik kebijakan ini.
“Jam enam sampai delapan itu jam sibuk. Banyak anak sekolah dan pekerja berangkat. Kalau truk besar lewat juga, rawan banget. Jadi bagus kalau dibatasi dulu,” kata Yanto, warga Kradenan.
Satlantas berharap kebijakan ini bisa membuat arus lalu lintas pagi hari lebih lancar dan mengurangi risiko kecelakaan di jalan.


