KORLANTAS POLRI, Jakarta – Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan menghadiri Dialog Wawasan Kebangsaan Penguatan Internal Polri dengan Tema “Internalisasi Wawasan Kebangsaan Dalam Rangka Transformasi Polri Presisi Menyongsong Indonesia Emas” di Hotel The Tribrata, Jakarta (10/9).
Acara ini juga diikuti oleh Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto dan Pejabat Utama Mabes Polri serta Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni ulama sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Habib Lutfi bin Yahya dan Deputi Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bapak Surahno.
“Dialog kebangsaan ini tentunya diinisiasi oleh para tokoh pemuda dalam organisasi, terutama dari PMPI yaitu Persatuan Mahasiswa Pecinta Tanah Air Indonesia,” ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa tujuan dialog ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air di tengah perbedaan dan keberagaman, baik suku, budaya, maupun agama. Menurutnya, keberagaman tersebut merupakan kekuatan bagi bangsa Indonesia yang terus tumbuh dan bersatu dari Sabang hingga Merauke.
“Semangat persatuan yang diinisiasi oleh PMPI serta pentingnya wawasan kebangsaan dalam kehidupan sosial inilah yang mendorong Polri untuk mendukung kegiatan seperti ini,” tuturnya.
Kakorlantas Polri bersama PJU Polri menggelar dialog kebangsaan dihadapan sejumlah Ormas Pemuda
Karopenmas mengucapkan terima kasih kepada PMPI atas kepedulian mereka terhadap bangsa. Ia berharap semakin banyak elemen bangsa yang mencintai tanah air.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa persatuan dan upaya merekatkan kebhinekaan merupakan hal penting untuk percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, guna menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045.
“Kami mengucapkan terima kasih karena telah begitu peduli dengan pentingnya mensosialisasikan wawasan kebangsaan. Ke depan, diharapkan semakin banyak elemen bangsa yang mencintai tanah air dan bersatu untuk bersama-sama merekatkan kebhinekaan dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI, guna mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045,” pungkasnya.
Perwakilan dari 32 organisasi kepemudaan dan mahasiswa turut serta dalam acara ini, di antaranya GP Ansor, GAMKI, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, GMNI, HMI, PMII, IMM, LMND, Hikmahbudhi, PMKR, BEM Nusantara, BEM SI, dan BEM Pesantren.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, Dialog Kebangsaan ini diharapkan dapat terus memupuk rasa persatuan dan cinta tanah air di tengah keberagaman, mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
