KORLANTAS POLRI, Banyuwangi – Polresta Banyuwangi bersama jajaran melakukan usaha maksimal dalam mengurai kemacetan parah di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kemacetan ini dipicu terbatasnya operasional kapal penyeberangan serta penutupan Jalur Gumitir.
Polresta Banyuwangi telah menerjunkan sekitar 300 personel polisi ke lapangan untuk mengurai kemacetan yang diperkirakan sudah mencapai puluhan kilometer. Fokus pengamanan dan pengaturan lalu lintas dilakukan untuk mencegah pelanggaran seperti truk melewati antrean dan melawan arus.
“Kami pastikan jalur sebaliknya (Banyuwangi ke Situbondo) tetap lancar. Fokus kami menjaga arus tetap satu arah di titik padat,” jelasnya.” tegas Kapolresta Rama, Kamis (24/7/2025).
Penempatan personel difokuskan di jalur Situbondo hingga Ketapang, dengan pengamanan khusus di titik-titik simpul dan lokasi antrean terpadat, seperti kawasan Wongsorejo dan Baluran.
Polisi juga menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk pengalihan truk dari arah selatan ke jalur lingkar Banyuwangi, demi mengurangi beban di jalur utama.
Hingga Jumat (25/7), sejumlah dermaga telah menambah armada kapal, termasuk 6 kapal khusus truk tronton, 4 kapal di MB IV, serta 2 kapal di Dermaga Bulusan. Meskipun begitu, kemacetan masih belum terurai sepenuhnya akibat banyaknya truk logistik sumbu tiga dan empat yang antre masuk kapal.
“Kami terus berkoordinasi dengan ASDP dan KSOP agar proses bongkar muat kapal bisa lebih cepat dan antrean bisa terurai,” ungkap Wakapolresta Banyuwangi, AKBP Teguh. Pemerintah Daerah Banyuwangi bersama Polri, TNI, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP telah mendirikan posko gabungan untuk mempermudah koordinasi dalam menangani krisis kemacetan. Dalam rapat koordinasi Forkopimda, TNI AL juga membuka kemungkinan untuk mengerahkan kapal LST jika situasi kemacetan terus berlanjut.
