Beranda Nasional Satlantas Polresta Mojokerto Sosialisasikan Larangan Mudik dan Siapkan 7 Pos Penyekatan

Satlantas Polresta Mojokerto Sosialisasikan Larangan Mudik dan Siapkan 7 Pos Penyekatan

oleh korlantas

KORLANTAS POLRI – Satlantas Polresta Mojokerto sosialisasikan terkait larangan mudik di Terminal Kertajaya dan Stasiun Kota Mojokerto, Senin, 26 April 2021.

Sebelumnya pemerintah pusat telah menetapkan larangan mudik lebaran Idul Fitri pada 6 Mei sampai 17 Mei 2021.

Untuk itu, pihaknya segera melakukan sosialisasi larangan mudik secara masif di tempat-tempat transportasi umum yang ada di Kota Onde-Onde ini.

Ratusan paket sembako dan ribuan masker dibagikan terhadap sopir maupun kernet bus yang mampir di Terminal Kertajaya sembari mensosialisasikan larangan mudik ke sejumlah penumpang.

Kasatlantas Polresta Mojokerto AKP Fitria Wijayanti menyebutkan, pihaknya juga sudah menentukan 7 titik pos penyekatan untuk memfilter masyarakat agar tidak terjadi arus mudik di tengah kondisi yang masih pandemi COVID-19.

“Utamanya perbatasan di Simongagrok, perbatasan Lamongan – Dawarblandong. Selebihnya kita stand by kan di dua exit tol yang ada di wilayah kita, yakni exit tol penompo dan gedeg dibantu perkuatan PJR Ditlantas Polda jatim,” ungkapnya.

Selain itu, untuk pengawasan di terminal akan melibatkan Dishub Provinsi terkait antisipasi pemudik dini. Maupun penutupan akses transportasi pada 6 sampai 17 Mei 2021, sehingga tidak ada bus yang beroperasi.

Ia bahkan menegaskan, jika ada masyarakat yang nekat masuk tanpa ada alasan yang sudah ditentukan pemerintah.

Seperti, alasan mau melahirkan, bertugas disertai dengan surat, atau ada kematian akan diminta putar balik kembali ke kotanya.

“Kami akan pasang anggota di pos penyekatan 1×24 jam. Kalau travel gelap nekat beroperasi pasti akan ada penindakan tegas, seperti penilangan dan putar balik,” tegasnya.

Untuk itu, perwira dengan dua balok di pundaknya ini imbau masyarakat untuk memanfaatkan teknologi yang sudah canggih seperti saat ini.

Manfaat Smartphone dalam berkomunikasi dengan sanak saudara, kerabat, dan teman di kampung halaman.

“Ayo manfaatkan video call, Zoom Meeting. Untuk bertemu handaytaulan, agar tetap kemengan 29 hari berpuasa bisa dirasakan. Sehingga angka Covid-19 tidak naik, bahkan bisa menghilang dari Kota Mojokerto,” pungkasnya.

Related Articles