KORLANTAS POLRI – Satlantas Polres Tulungagung mewajibkan aplikasi Pedulilindungi pada semua layanan di bawahnya, yaitu Satpas SIM, Samsat dan layanan BPKB.
Penggunaan aplikasi ini untuk memastikan status kesehatan warga yang datang ke tempat pelayanan.
Menurut Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustian, pedulilindungi ini bukan syarat untuk mendapatkan pelayanan.
Namun aplikasi ini adalah syarat memasuki tempat pelayanan, untuk memastikan setiap orang bebas Covid-19.
“Untuk mendapatkan SIM tidak ada syarat harus menggunakan Pedulilindungi. Tapi masuk ke Satpas SIM, disyaratkan menggunakan aplikasi ini,” terang Bayu.
Kewajiban penggunaan aplikasi Pedulilindungi ini sudah mulai berlaku sejak Senin (27/9/2021) kemarin.
Ada Quick Response Code (QR Code) yang wajib dipindai setiap orang yang akan masuk tempat layanan.
Hanya orang dengan status hijau dan kuning yang diperbolehkan masuk ke tempat pelayanan.
“Selama seminggu kemarin sudah ujicoba dan sosialisasi. Sekarang sudah efektif berlaku,” sambung Bayu.
Mereka yang belum mempunyai aplikasi Pedulilindungi dibantu untuk mengunduh dan mengaktifkan aplikasi ini.
Dari aplikasi ini bisa diketahui, apakah seseorang sudah vaksin atau belum.
Jika dia dalam proses pelacakan kontak atau baru saja tes status Covid-19, hasilnya bisa diketahui dari aplikasi ini.
Bagi warga yang tidak punya Ponsel Android, petugas akan membantu melihat sertifikat vaksinasinya dari komputer, berdasar Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Mereka yang belum vaksin tidak bisa masuk ke lokasi pelayanan. Namun mereka tidak akan ditolak atau diminta pulang, melainkan diarahkan ke gerai vaksinasi.
“Jadi kami juga berikan solusi, silakan vaksin dulu ke gerai vaksinasi. Setelah itu baru masuk ke ruang pelayanan,” tutur Bayu.
Dari seminggu selama ujicoba, 50 persen warga yang mengakses layanan di bawah Satlantas belum mengunduh Pedulilindungi.
Mayoritas mereka sudah vaksin, namun belum mengunduh aplikasi ini. Namun ada pula yang belum vaksin sama sekali dan belum punya aplikasi ini.
“Kami berikan layanan kemudahan vaksinasi untuk warga. Jadi ada solusi agar mereka bisa vaksin lebih dulu sebelum mengakses layanan,” tandas Bayu.
Setiap hari ada sekitar 150-200 warga yang mengurus SIM di Satpas SIM Tulungagung. Sedangkan jumlah warga yang mengakses layanan Samsat Tulungagung juga 150-200 orang per hari. Sementara layanan BPKB hanya ada 30-50 orang per hari.