KORLANTASPOLRI – BMKG mencatat gempa bumi terjadi di Jember, Jawa Timur, pada Selasa (6/12). Gempa pertama terjadi pukul 13.07 WIB dengan kekuatan magnitudo 6 berada di 284 km arah barat daya dari Jember, kedalamannya 10 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan hingga pukul 17.31 WIB, telah terjadi 36 gempa susulan di sekitar Jember.
“Hasil monitoring gempa selatan Jatim sampai pukul 17.31 WIB terjadi 36 kali gempa susulan,” kata Daryono.
Namun, belum ada laporkan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa itu.
Daryono menuturkan, gempa itu jenis gempa di luar zona subduksi atau populer disebut ‘outer rise earthquake‘ akibat patahnya lempeng Australia yang mulai menunjam ke bawah Jawa Timur. Tekukan lempeng itu memicu patahan turun atau normal fault.
“Gempa outer rise disebabkan oleh adanya tegangan tektonik yang bekerja pada sumber gempa outer rise, yang memiliki mekanisme sumber sesar turun (normal fault),” kata Daryono.
Apabila magnitudonya besar, mekanisme sumber gempa jenis ini dapat memicu terjadinya tsunami.
Di Indonesia, sumber gempa outer rise yang aktif berada di luar sistem subduksi Sunda yang tersebar di Samudra Hindia, bagian barat Sumatra, selatan Jawa, selatan Bali hingga NTB.
Jenis gempa ini patut diwaspadai sebab menjadi pemicu terjadinya tsunami destruktif di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, telah terjadinya tsunami destruktif di Sumbawa pada 1977 serta tsunami Jawa pada 1921 akibat gempa jenis itu.