KORLANTAS POLRI, Tangerang – Hari kedua kegiatan Coaching Clinic Safety Riding & Safety Driving di Indonesia Safety Driving Center (ISDC) Serpong, para peserta antusias mengasah kemampuan teknik pengawalan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Plt. Kasubdit Wal dan PJR Korlantas Polri, Kombes Pol Desi Ismaila Sika menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi petugas pengawal agar mampu melaksanakan tugas dengan aman, profesional, dan humanis.
“Pelatihan Coaching Clinic Pengawalan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petugas pengawal lalu lintas, karena keselamatan adalah kebutuhan utama dalam setiap pelaksanaan tugas pengawalan,” ujar Kombes Pol Desi.
Ia menambahkan, dasar pelaksanaan kegiatan ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas, yang menegaskan bahwa petugas pengawal harus memiliki kompetensi dalam menjamin keselamatan pengguna jalan dan rombongan yang dikawal.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan teori dan praktik pengawalan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Mereka juga mengikuti simulasi keadaan darurat, seperti ketika rombongan harus melakukan manuver escape dengan cepat dan aman.
“Dalam simulasi, petugas dilatih untuk mampu mengambil alih situasi, melakukan putaran 180 derajat, dan berkomunikasi untuk menentukan jalur alternatif dengan cepat dan tepat,” jelasnya.
Lebih lanjut, bagi petugas yang telah berpengalaman, pelatihan ini juga menjadi ajang penyegaran kemampuan agar tetap memahami dan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) dalam setiap tugas, termasuk penggunaan sirine, rotator, dan teknik berkendara yang aman.
“Outcome yang diharapkan dari pelatihan ini adalah meningkatnya citra Polri, khususnya Polisi Lalu Lintas, agar tidak terkesan arogan dalam pengawalan, tetapi justru menunjukkan sikap saling menghargai demi terciptanya keselamatan bersama di jalan raya,” jelasnya .
Salah satu peserta, Bripda Restu Dwi Apriandi dari Polda Jambi yang mengikuti sesi pengawalan menggunakan kendaraan roda dua, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dari pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dalam mengasah kemampuan teknis sekaligus membangun kerja sama tim di lapangan.
“Kesan saya sangat bagus. Saya baru pertama kali mengikuti pelatihan Coaching Clinic ini. Ilmunya sangat bermanfaat, pelatihnya juga sangat baik, mengajarkan dengan detail, poin per poin, langkah demi langkah,” ujarnya.
Lihat juga: Gelar Coaching Clinic, Dirgakkum Dorong Peningkatan Profesionalisme dan Humanisme Anggota PJR
Menurutnya, seluruh rintangan dapat diselesaikan dengan baik selama mengikuti instruksi pelatih. Namun, ada satu bagian yang dirasakannya paling menantang.
“Sebenarnya semua obstacle mudah kalau mengikuti semua instruksi dari coach. Aman saja semuanya. Tapi yang paling menantang sepertinya J-turn, putaran 180 derajat menggunakan motor,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Aipda Rahmawati Esha dari Polda Sumatera Barat yang mengikuti latihan menggunakan kendaraan roda empat mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai pelatihan tersebut sangat bermanfaat untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas pengawalan di wilayahnya.
“Kesan saya selama pelatihan Coaching Clinic ini banyak sekali. Salah satunya, para pelatihnya sangat profesional dan berpengalaman. Saat pelatihan berlangsung, benar-benar mengadu adrenalin kami,” ujarnya.
Rahmawati menilai bagian paling menantang adalah saat latihan escape, di mana peserta harus mampu bermanuver di jalur sempit dengan berbagai arah.
“Bagi saya, bagian ini cukup sulit. Escape itu seperti melewati jalan yang sempit-sempit, tapi banyak jalurnya,” jelasnya.
Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan pelatihan dapat dilakukan secara berkelanjutan agar kemampuan dan profesionalisme petugas pengawal lalu lintas semakin terasah.
